Selasa, 31 Mei 2016

DOA Nabi Ibrahim as & Nabi Zakariah as Agar di Berikan Anak Soleh

ingin punya anak minum obat penyubur,ingin cepat hamil,ingin punya anak laki-laki,ingin hamil,cara ingin punya anak,ingin punya anak perempuan,ingin punya anak bersedekahlah,ingin punya anak kembar
Ilustrasi
Jodoh, Rezeki dan Mati adalah ketetapan dari Allah SWT, manusia hanya berusaha (ikhtiar) dan Allah yang mengabulkan atas semua permintaan manusia. Anak adalah hadiah terindah saat pasangan suami istri sudah melangsungkan pernikahan. Ada yang dimudahkan dan Ada juga sekian lama tidak di berikan juga momongan, kuncinya adalah bersabar dan selalu berpikir positif mungkin Anda dan pasangan belum di percaya oleh Allah untuk mengasuh anak.

Segala Usaha mungkin telah Anda lakukan, pergi ke dokter, pergi ketempat pak Kyai dan berbagai pengobatan alternatif. Tapi bila Allah belum berkehendak kepada Anda untuk memiliki momongan mau di kata apa, itu tandanya Allah sayang dengan ANDA. Ingat, Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuannya. Ituh.

Baca Juga : Kisah Nyata - Jawaban Pak Kyai Setelah Dirinya Kecopetan di Terminal

Apakah Anda sedang melakukan terapi atau sedang mengkonsumsi obat herbal tertentu untuk menunjang kehamilan. Tapi jangan lupa juga DOA, ber DOA lah dengan khusuk lakukan sedekah dan amal soleh lainnya.

Anda ingat cerita Nabi Ibrahim yang sudah lama tidak di karuniani anak, bertahun-tahun beliau dan istrinya tinggal berdua tanpa ada anak di antaranya. Tanpa henti dan putus asa Nabi Ibrahim terus bermunajat memanjatkan DOA Doa Nabi Ibrahim a.s. Ketika Belum Punya Anak

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
RABBI HABLII MINASH SHOOLIHIIN

    Artinya :
    Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (QS: As-Shaffat: 100)
Di Usia tidak muda Lagi akhirnya Allah Memberikan berita gembira kepada beliau bahwa DOA yang selama ini terus di ucapkan selesai shalat di kabulkan dan dengan datangnya Nabi Ismail as lahir ke dunia.

Padahal di dalam sejarah Istri Nabi Ibrahim as adalah wanita yang mandul dan usianya sudah lanjut. Tapi tidak ada kata "tidak mungkin" bagi Allah, bila Allah telah berkehendak maka "Jadilah"

Berikut juga adalah DOA Nabi Zakariah as di Berikan Anak Soleh :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
    Artinya :
    Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74).

dan
رَبِّ لاَتَذَرْنِىْ فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُالْوَارِثِيْنَ

    Artinya :
    Wahai Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku seorang diri (dengan tidak meninggalkan zuriat) dan Engkaulah jua sebaik-baik yang mewarisi (QS: Al-Anbiya : 89)
Itulah doa-doa memohon agar cepat hamil dalam bahasa arab seperti yang tercantum dalam Kitab Suci Al-Qur'an, yang sudah diamalkan oleh para Nabi kita dan alhamdullilah dengan doa tersebut akhirnya dikaruniai keturunan.

Selain memanjatkan doa-doa mohon cepat diberi keturunan/anak seperti yang sudah diuraikan diatas, Anda juga bisa mengamalkan beberapa amalasan berikut ini agar supaya cepat hamil, Seperti; senantiasa mengamalkan Puasa Sunah Senin Kamis atau Puasa Dawud dan memperbanyak sedekah terutama untuk anak-anak yatim piatu. Sebagai pancingan untuk meningkatkan hormone keibuan Anda bisa mendekatkan diri dengan belajar mengasuh bayi saudara atau tetangga sepenuh hati seolah-olah itu adalah anak Anda sendiri.

Kehamilan memang sangat didambakan bagi pasangan suami istri. Namun faktanya, masih banyak pasutri yang sudah puluhan tahun menikah belum juga dikaruniai mongmongan. Ingat...!!! Selain berusaha untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan, kita juga sangat di anjurkan untuk memanjatkan doa, memohon kepada Sang Maha Pencipta Alam Semesta.

Senin, 30 Mei 2016

Kisah Nyata - Jawaban Pak Kyai Setelah Dirinya Kecopetan di Terminal

Alm Kyai Arwani
 Kyai Arwani adalah Kyai yang terkenal dengan hafalan Qur'annya. Pesantrennya yang diasuhnya "Yanbu'ul Qur'an" di Kudus menjadi salah satu kiblat para hafidz-hafidzoh di Jawa Tengah.

Suatu hari ketika bepergian, di saat beliau turun dari bus di terminal Terboyo Semarang, Kyai Arwani kecopetan. Entah sudah tahu atau memang pura-pura tidak tahu, Kyai Arwani tidak perduli jika baru saja kecopetan. Santri yang mendampingi dan tahu kejadian kecopetan terkejut, seketika itu pula mereka pada mengejar pencopetnya.

"Copet ...! Copet ...!" teriaknya sambil mengejar. Suasana menjadi gaduh, serabutan, karena orang lain ikutan mengejar pencopet.

Tapi sayang, pencopetnya terlalu lincah berlari dan tampaknya cukup menguasai medan hingga gagal ditangkap. Para santri pada kecewa dan marah-marah pada pencopet yang sudah raib itu. Berani-beraninya si copet mengganggu sang Kyai, begitu kira-kira pikir mereka.

Baca Juga :  Misteri Manfaat Gerakan Shalat Untuk Kesehatan Yang Selama Ini Di Rahasiakan


Copetnya pun keterlaluan, tidak lihat-lihat siapa yang akan dijadikan korban. Dan tentu saja, pencopet tidak peduli hal itu. Mungkin yang diingat oleh pencopet adalah uang, uang dan uang.

Bagi copet, siapa saja yang pegang uang, uang tetap bernilai uang. Yang juga tak kalah mengherankan adalah Kyai Arwani, tidak perduli dengan apa yang barusan terjadi. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Tenang-tenang saja, sibuk dengan dzikirnya. Sampai-sampai santrinya harus memberi tahu bahwa Kyai baru saja kehilangan dompet disikat pencopet.

"Kyai, Njenengan baru saja kecopetan!" kata santrinya memberitahu.

"Oh, ya?" jawab Kyai santai.

"Benar, Kyai. Tapi kami gagal menangkapnya! Keterlaluan betul pencopet itu!"

"Alhamdulillah .... Sudahlah kalian tidak perlu ribut-ribut. Saya bersyukur, yang dicopet itu saya!"

"Apa maksudnya Kyai?"

"Syukur .... syukur ..... Alhamdulillah. Karena saya yang dicopet, bukan saya yang jadi pencopetnya!"

Tentu saja para santri pada bengong mendengar jawaban Kyai.

"Kok bisa begitu Kyai?"

"Sekarang apa jawab kalian jika aku tanya, lebih baik mana, menjadi orang yang dicopet atau menjadi tukang copetnya?" tanya beliau kemudian.

Jawaban Kyai sungguh tak terbantahkan, masuk akal. Nuansa zuhud dan kesufian mengiringi ucapan-ucapan Kyai. Para santri yang menyertai beliau pada geleng-geleng kepala tanda paham dan takjub.

Dan para santripun mendapat pelajaran berharga yang belum pernah mereka jumpai dalam teori. Rupanya, dalam musibahpun bisa timbul rasa syukur, seperti yang sudah dicontohkan Kyai Arwani.

--0o0o0--

Cerita yang mampu membuat kita tersenyum dan juga mendapat banyak hikmah di dalamnya. Subhanallaah ... Betapa bersyukur itu tidak hanya ketika kita mendapatkan sesuatu. Namun, seperti yang telah dicontohkan Kyai Arwani di atas bahwa bersyukur pun dapat dilakukan ketika kita kehilangan sesuatu.

Sumber : Google.co.id